Mengenal Fotografi lewat Kamera Lubang Jarum




Purwokerto- Pagi ini kampus Fisip nampak dipadati beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang datang beramai-ramai menuju aula Fisip.Mereka terlihat bergerombol di depan pintu masuk aula. Hari ini mereka menghadiri acara seminar kamera lubang jarum  yang diselenggarakan oleh ukm Refleksi photography fisip Unsoed.  Kegiatan yang telah direncakan sejak sebulan yang lalu ini akhirnya terlaksana tepat  pada tanggal 20 Juni 2015.



Seminar yang dimulai pada pukul 09.00 dibuka dengan sambutan dari Pembina Refleksi Photography Fisip, Bapak Tri Nugroho Adi. Acara ini dimulai dengan pemberian materi oleh pembicara  dan trainer, Hieroniemus K Herminarto dari Visual Potrait. Setelah pemberian materi dilanjutkan praktek memotret dengan kamera lubang jarum oleh peserta seminar. Semua proses dari pengambilan gambar sampai pecentakan foto dilakukan sendiri oleh peserta  setelah mendapat arahan dari trainer.



Mendekati akhir acara, diadakan diskusi foto para peserta, kemudian panitia mengumumkan 3 foto terbaik dari peserta yang dipilih oleh pembicara. Pemenang tiga foto terbaik mendapatkan doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Akhirnya seminar yang dimulai dari pukul 09.00 ditutup pada pukul 15.00. Acara yang merupakan salah satu program kegiatan Refleksi ini berjalan dengan lancer sampai akhir dengan peserta yang cukup banyak. (Humas/mayang)



Pameran Angkatan 8 GRAHAM (Gravitasi Hanya Mitos)


Purwokerto- Selasa, 7 April 2015 adalah hari yang telah dipersiapkan para calon anggota Refleksi untuk menunjukkan bakat fotography mereka. Setelah 6 bulan menjalani diksar (pendidikan dasar) untuk memahami teknik – teknik dasar fotography, mereka menyelenggarakan pameran angkatan ini. Pameran yang dilakukan selama 3 hari kedepan ini adalah salah satu syarat calon anggota untuk menjadi anggota Refleksi.




Persiapan matang selama 3 bulan pun telah dipersiapkan untuk membuat pameran lebih menarik. Pameran yang mengangkat tema levitasi dengan judul GRAHAM (Gravitasi Hanya Mitos) dilaksanakan di Pendopo FISIP Unsoed. Pameran ini berlangsung pada 7 – 9 April 2015. Selama 3 hari akan dipamerkan 25 foto hasil karya calon anggota angkatan 8 Refleksi.
Pameran ini dibuka dengan pemotongan pita pada pukul 10:00 WIB oleh dekan Fisip Unsoed, Bapak Ali Rohman. Setelah pemotongan pita sebagai simbol, Bapak Dekan berkeliling melihat-lihat karya dipamerkan. Selanjutnya juga diadakan acara diskusi foto karya angkatan 8. Satu persatu mereka menjelaskan foto yang dipamerkan disana.


Pameran pada hari pertama cukup menarik perhatian mahasiswa dan mahasiswi Fisip Unsoed maupun dari fakultas lain juga tidak ketinggalan beberapa dosen pun mengunjungi pameran. Penggunjung yang datang diberikan secarik kertas untuk memilih foto mana yang paling menarik menurutnya. Selama pameran berlangsung dibuka pada pukul 09.00 pagi sampai15.00 wib.(humas/lia,eldhes)

SEMANGAT MEMOTRET. SEMANGAT BERKARYA !

Kawasan Kota Lama Semarang

           Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki semboyan Semarang kota ATLAS yaitu Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat. Sebagai salah satu kota yang berkembang di Jawa, Semarang menyuguhkan berbagai tempat menarik bersejarah yang seringkali di jadikan kawasan untuk berwisata para pengunjung, baik wisatawan dari daerah lokal maupun para wisatawan dari luar daerah.
            Banyak pilihan tempat wisata di Kota Semarang antara lain ada wisata alam, wisata sejarah, wisata religius, wisata keluarga maupun wisata belanja. Salah satu tempat menarik di Semarang sendiri adalah Kawasan Kota Lama Semarang atau sering di sebut Little Netherland sebagai wisata sejarah yang terdapat di kelurahan Purwodinatan.
            Berbagai tempat menarik ada di Kawasan Kota Lama semarang. Bila kita berkunjung di Jalan Letjen Suprapto, di sana dapat kita temui sebuah gereja dengan bentuk kubah besar sebagai atapnya. Memang karena atapnya berbentuk kubah maka masyarakat setempat menyebutnya blenduk dan sering kali di sebut gereja blenduk. Sampai saat ini gereja yang umurnya sudah lebih dari 2,5 abad tersebut masih sering di gunakan sebagai tempat beribadah para umat setiap hari minggu.

Gereja Blenduk ( Foto Y. Laeli M. )

             Ada juga ruang terbuka berupa taman yang dapat di jadikan lahan untuk berkumpul, berekreasi maupun melakukan kegiatan lain yaitu Taman Srigunting. Letaknya persis di sebelah kiri Gereja Blenduk atau lebih tepat di sebelah timurnya. Malam – malam tertentu seperti malam sabtu maupun malam minggu tempat ini akan lebih ramai dari biasanya karena sering di jadikan tempat berkumpul para komunitas tertentu.
            Kawasan kota lama berpusat di Taman Srigunting, taman tersebut terletak di jantung kawasan kota lama sehingga tidak heran jika kawasan tersebut menjadi pilihan untuk melakukan berbagai kegiatan jika butuh sebuah hiburan.

Taman Srigunting ( Foto Y. Laeli M. )

            Bangunan – bangunan tua yang berdiri di sekelilingnya merupakan bangunan bernilai sejarah dan arsitektur yang tinggi. Tiap bangunan memiliki keistimewaan masing – masing yang dapat menarik perhatian banyak orang.   
            Beberapa tempat lain yang dapat di kunjungi saat kita datang ke kawasan kota lama semarang yaitu Kantor Asuransi Jiwasraya yang letaknya berseberangan dengan Gereja Blenduk. Saat ingin menikmati kuliner di situ sebelah kiri Kantor Asuransi terdapat Ikan Bakar Cianjur yang memang menyediakan berbagai macam olahan ikan.
            Selain itu masih di Kawasan Kota Lama Semarang, kita dapat menemui Stasiun Tawang, Polder Air Tawang, Bank Mandiri, Pabrik Rokok Praoe Layar, Gedung Marba, Kantor Pos Pusat, Samudra Indonesia, Djkarta Lloyd, Titik Nol KM Semarang, maupun Jembatan Mberok.
            Berbagai tempat menarik memang ada di wilayah Semarang. Ketika kita datang ke Semarang, tidak perlu risau akan kehabisan tempat tujuan karena di situ banyak sekali pilihan tempat wisata yang dapat kita kunjungi. Wisata yang kita inginkan dapat kita temui di kota Semarang.

Ref/Yustika Laeli M.







E-magz ke 2 Refleksi



Kali ini Refleksi mempersembahkan sebuah E-magz edisi ke dua yang membahas perjalanan ke Makasar dan Toraja dalam acara Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesi VII, dan beberapa tempat hasil liputan kawan-kawan Refleksi yang bisa dijadikan referensi untuk liburan.

Download aja langsung E-magz edisi kali ini, silahkan klik -> E-Mags Refleksi #2

HUNTING DAN TRACKING WADUK PENJALIN BERSAMA DEKAN FISIP




Purwokerto- Refleksi photography fisip unsoed kembali mengadakan acara hunting bersama pada akhir bulan november ini. Acara ini dilaksanakan selama dua hari pada 29-30 november 2014. Berlokasi di Waduk Penjalin yang berada di salah satu kota di Kabupaten Brebes yaitu Bumiayu. Partisipan acara hunting dan tracking bersama Dekan Fisip ini tidak hanya diikuti temen-teman ukm Refleksi tetapi juga teman-teman dari ukm fotografi fakultas Ekonomi Ecolens.

Bertolak dari kampus fisip unsoed pada pukul 15.00, mereka menempuh perjalanan kurang lebih selama satu jam lamanya. Sesampainya di tempat tujuan mereka disambut oleh teman-teman dari Ecolens yang telah lebih dulu sampai. Hari pertama kegiatan ini hanya berlangsung singkat dikarenakan waktu dan cuaca yang kurang mendukung. Ada beberapa gambar yang berhasil mereka abadikan sebelum hujan menguyur sore itu di Waduk Penjalin.


Setelah semalam beristirahat, acara hunting dan tracking kembali dilanjutkan pada minggu pagi. Hari ini mereka berkesempatan melihat keindahan waduk penjalin lebih dalam dengan mengunakan kapal yang didayung mengitari waduk. Setelah acara hunting foto selesai, acara dilanjutkan dengan tracking bersama Bapak Ali Rochman selaku Dekan Fisip. Rasa lelah yang dirasa saat mendaki terbayar dengan pemandangan waduk penjalin yang begitu indahnya dari atas. Keindahan dan keelokan alam yang tidak akan bisa digantikan dengan apapun. Acara yang merupakan salah satu dari program kerja divisi hunting Refleksi ini ditutup dengan acara foto dan makan bersama seluruh partisipan dan Bapak Ali Rochman beserta ibu (Humas).

EBEG BANYUMAS


Ebeg merupakan salah satu kesenian khas dari Banyumas. pada dasarnya, ebeg sama dengan kuda lumping. Dimana setiap pemain ebeg mengalamikerasukan, dan bertingkah dengan tidak sadar. iringan musik dari gamelan dan nyanyian dari sinden, pemain ebeg menari mengikuti alunan musik yang ada. Dalam setiap pertunjukan ebeg, biasanya dibagi menjadi 3 tahap, pertama ebeg biasanya menari bersama dan berkeliling arena pementasan dengan rapih, dan masih dalam keadaan sadar.

Festival Kenthongan Kabupaten Banyumas 2014








Kenthongan merupakan kesenian tradisional di Indonesia. Kesenian ini masih banyak di lestarikan oleh masyarakat khususnya di pulau jawa. Kenthongan ada berbagai macam jenis, dan hampir di setiap kota berbeda namun fungsinya sama. Pada 14 Agustus 2014, di selenggarakan lomba kenthongan antar kecamatan dan instansi yang merupakan agenda setiap tahunnya. Pada tahun ini rute yang di gunakan adalah jalan jenderal Soedirman dengan start di alun-alun purwokerto dan finish di pasar wage dan lomba di ikuti oleh 35 group kenthongan. Setiap group di ikuti oleh berbagai macam umur dari anak kecil hingga dewasa. Ribuan masyarakat juga memadati jalan dari awal acara hingga selesai acara, dari berbagai umur terlihat menikmati acara yang di laksanakan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia tersebut. Semoga acara ini bisa menjadi daya tarik masyarakat Banyumas dan luar Banyumas serta bisa menjadikan anak muda kembali mencintai kesenian tradisional. (Ref/Willi Abi Setyo)





Cinta Indonesia ala Warga Grendeng - Purwokerto


Minggu 31 Agustus,warga kelurahan Grendeng dengan antusias mengikuti karnaval yang disemarakan dengan berbagai macam ide dan kreativitas untuk memperingati  HUT RI ke – 69. Walaupun Hari Kemerdekaan Indonesia telah berlalu tetapi semangat yang diberikan oleh para peserta tetap membara. Karnaval ini diikuti 1 kelurahan yang dibagi kedalam 8 RW.


Hasil kreativitas RW 4 Grendeng, dengan mengusung tema “Kita Wujudkan Persaudaraan” dengan slogan Banyumasan yaitu “Inyong Rika Kabeh Sedulur. Sedulur Pada Sing Akur” yang artinya Aku Kamu Saudara. Saudara Harus Yang Akur. Mereka berharap dengan umur Indonesia yang semakin bertambah akan mempererat antar penduduk bukan malah berceri berai baik karena faktor perpecahan yang berasal dari luar maupun dari dalam negri. Karnaval ini juga bertujuan tetap memberi ruang untuk masyarakat Grendeng untuk bersilaturahmi dan mempererat hubungan.
Warga juga menunjukkan teatrikal bagaimana kejamnya para penjajah zaman dahulu dan perlawanan pahlwanan Indonesia tidak pernah menyerah



Menampilkan pula bahwa Indonesia memang kaya akan budaya yang harus dijaga oleh generasi penerus bangsa.





Selain remaja dan dewasa, anak – anak pun ikut meramaikan karnaval dengan kreativitas mereka menghias sepeda kesayangan mereka dengan menggunakan kertas warna – warni

Merias diri ala wanita anggun Indonesia

Warga Grendeng sangat antusias dengan adanya karnaval ini dan bahkan saking antusiasnya, seluruh warga ikut berpartisipasi akibatnya sangat sedikit warga yang menonton

Semoga dengan semangat proklamasi Indonesia 1945, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara untuk melanjutkan cita – cita pahlawan bangsa. Indonesia adalah Negara yang memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda  beda namun tetap satu jua. Perbedaan bukanlah senjata perpecahan, melainkan senjata untuk persatuan, dengan adanya perbedaan tersebut dapat saling melengkapi dan berjalan berdampingan untuk dapat meraih cita – cita negara. 
( Ref/Dian Fitri Aulia)